Next Post

Israel Gempur Gaza di Tengah Kemelut Tepi Barat

Istanafm.com, Jakarta – Jet tempur Israel menyerang Gaza pada Jumat malam, 27 Januari 2023. Gempuran terbaru dilaporkan sebagai pembalasan atas dua roket yang ditembakkan oleh militan Palestina. Ketegangan makin meningkat setelah salah satu kekerasan terburuk dalam beberapa tahun di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel.

Roket-roket yang ditembakkan dari Gaza semalam memicu peringatan di komunitas Israel, dekat perbatasan dengan jalur pantai selatan yang dikendalikan oleh Hamas. Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan serangan udara pada Jumat, 27 Januari 2023 di Gaza menargetkan situs pembuatan roket bawah tanah dan pangkalan militer yang digunakan oleh Hamas.

Sebelumnya pada Kamis, 26 Januari 2023, kebakaran lintas perbatasan terjadi setelah serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina. Jumlah itu termasuk orang-orang bersenjata militan dan setidaknya dua warga sipil. Angka kematian itu tertinggi dalam satu hari dalam beberapa tahun.

Satu korban lainnya tewas dalam insiden terpisah di al-Ramm di luar Yerusalem. Jumlah korban tewas dari pihak Palestina sejak awal 2023 menjadi setidaknya 30 orang.

Sebagai buntut dari serangan Kamis, 26 Januari 2023, Otoritas Palestina yang memiliki kekuasaan pemerintahan terbatas di Tepi Barat, mengatakan pihaknya menangguhkan pengaturan kerja sama keamanan dengan Israel. Pengaturan itu awalnya diharapkan membantu menjaga ketertiban di wilayah itu dan mencegah serangan terhadap Israel.    

Pejabat Palestina menyebut PBB, Mesir dan Qatar juga mendesak terciptanya ketenangan.

Kekerasan selama berbulan-bulan melonjak setelah dibandingkan serentetan serangan mematikan di Israel tahun lalu. Ketegangan dalam konflik Palestina menimbulkan kekhawatiran karena pertengkarangan saat ini tidak dapat diprediksi dan lepas kendali. Keadaan bahkan bisa memicu konfrontasi yang lebih luas antara Palestina dan Israel.

Serangan itu terjadi beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dijadwalkan mengunjungi Israel dan Tepi Barat. Pejabat Palestina mengatakan Direktur CIA William Burns, yang mengunjungi Israel dan Tepi Barat dalam perjalanan yang sudah direncanakan sebelum kekerasan yang terakhir, akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu, 28 Januari 2023 waktu setempat. 

Sejauh ini tidak ada komentar dari pejabat Amerika di Yerusalem perihal ini. Kementerian Luar Negeri Amerika mengeluarkan pernyataan pada Kamis, 26 Januari 2023, yang mengatakan sangat prihatin dengan kekerasan di Tepi Barat. Washington pun mendesak kedua belah pihak meredakan konflik.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak ingin memperburuk situasi, meskipun ia memerintahkan pasukan keamanan untuk waspada. Pemerintahan Israel di bawah Netanyahu adalah administrasi paling kanan dalam sejarah Israel.

 

Source: Tempo.co

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11