Istanafm.com – Ulama yang tergabung dalam program 1,000 Abrahamic Circles mengutuk aksi pembakaran Al Quran yang terjadi di Stockholm, Swedia. Total ada 12 ulama dan pemuka agama alumni program 1,000 Abrahamic Circles.
“Kami anggota 1,000 Abrahamic Circles mengutuk pembakaran Al Quran yang baru-baru ini terjadi di Stockholm. Tindakan semacam ini dipandang sebagai teater politik, namun bagi 1,9 miliar umat muslim di dunia dan tentu saja bagi orang beriman terlepas apa keimanannya – ini adalah tindakan yang sangat ofensif, yang menyerang inti kepercayaan dalam sebuah transenden moral yang merangkul semua orang dan menyerukan mereka untuk menjadi diri sendiri,” demikian pernyataan bersama alumni program 1,000 Abrahamic Circles, Kamis, 26 Januari 2023.
Program 1,000 Abrahamic Circles adalah sebuah program lintas-agama yang bertujuan menghilangkan kefanatikan agama dengan mempererat persahabatan dan saling menghormati antara pemimpin agama dengan cara mempererat persahabatan dan saling menghormati antara pemimpin agama Islam, Kristen dan Yahudi di level dasar. Program ini digagas oleh LSM Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) pada 2017.
Alumni 1,000 Abrahamic Circles dalam pernyataan bersama juga menyatakan setiap harapan untuk perdamaian dunia yang langgeng harus berpijak pada pilar kebebasan beragama serta sikap saling menghormati antar agama. Pembakaran Al Quran di muka publik atau kitab suci mana pun, itu merupakan penodaan. Kitab Suci dari semua agama adalah sakral, baik dalam maksud maupun Sumbernya dan harus diperlakukan dengan hormat oleh orang-orang dari semua agama – dan tidak satu pun.
“Di tengah emosi yang memuncak, kami yakin insiden ini akan memperlihatkan ketahanan agama-agama Ibrahim. Kami pun berharap saudara – saudara muslim kami yang cinta damai agar tidak terprovokasi oleh pelecehan Islamofobia ini,” demikian pernyataan bersama 1,000 Abrahamic Circles.
Pernyataan bersama terkait insiden pembakaran al Quran tersebut ditandatangani oleh berbagai tokoh lintas agama, diantaranya founder FPCI Dino Patti Djalal, Jeffrey Steven Berger rabi dari Wembley Synagogue London, Muhammad Nur Hayid dari Vice Chief of Lembaga Dakwah PBNU, dan Muhammad Abdullah Syukri dosen dari Pondok Pesantren Buntet Cirebon. Pernyataan bersama ini diharapkan dapat mengajak lebih banyak orang untuk ikut mengupayakan perdamaian di tengah situasi yang ada.
Sebelumnya pada Sabtu, 21 Januari 2023, Paludan membakar salinan kitab suci Al Quran di luar kantor Kedutaan Besar Turki di Ibu Kota Stockholm. Aksi pembakaran dilakukan di tengah perlindungan aparat kepolisian yang ketat yang mencegah orang-orang mendekati Paludan saat melakukan tindakan provokatif tersebut.
Source: Tempo.co