Ternate Istana FM – Kembali warga bersama puluhan aktifis melakukan aksi demo terkait kondisi Sungai Boki Maruru dan sekitarnya di Desa Sagea Kecamatan Weda Tengah, mengalami kekeruhan akibat aktifitas Pertambangan,
Iksan Mahmud Koordinator aksi yang membawah puluhan Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unkhair Ternate Kamis (14/9/2023) melakukan aksi unjuk rasa didepan Kediaman Gubernur Maluku Utara di jalan A. Yani Ternate.
Aksi yang dikawal ketat oleh Aparat Kepolisian dari Polres Ternate itu menyebabkan jalur Lalulintas harus ditutup untuk sementara oleh Anggota Lantas Polres Ternate.
Iksan dalam orasinya menegaskan, sungai di Sagea yang merupakan sumber kehidupan masyarakat di wilayah Kecamatan Weda Tengah, yang setiap saat mengkonsumsi air sungai sebagai kebutuhan sehari-hari.
“Kini masyarakat harus beralih ke air sumur. Karena air sungai Sagea maupun Boki Maruru dan sekitarnya sudah tidak bisa lagi dikonsumsi warga akibat pencemaran yang merupakan imbas daripada aktifitas Pertambangan dilakukan oleh PT. Indonesia Weda Industti Parc (PT. IWIP),”teriak iksan dari atas mobil dump truc yang sudah dilengkap dengaan Saund Sistem.
Iksan juga menyayangkan sikap Gubernur Maluku Utara yang terkesan diam tanpa mengambil langkah tegas untuk menghentikan seluruh aktifitas Pertambangan di wilayah Halmahwra Tengah untuk sementara waktu.
Lebih tegas Aktifis dari HMI Cabang Ternate ini menilai, hasil kerja Tim Terpadu yang meninjau lokasi ini hanya sebuah pencitraan bagi Pemerintah Daerah baik Provinsi Maluku Utara maupun Kabupaten HalmaheraTengah. Dimana hasil kerja Tim Terpadu yang dipublikasikan melalui Media itu, menurutnya, sangat tidak menyentuh dengan akar permasalahan di lapangan. “Karena hasilnya secara ilmiah itu diragukan, ada apa dibalik ini,” teriaknya.
Sementara itu Ketua Tim Terpadu Yusran. SH dan Kadis DLH Maluku Utara Fahrudin Tukuboya saat dihubungi melalui telepon tidak pernah digubris, apalagi Kadis DLH Halmahera Tengah Tifani Abdulradjak pun menunjukan sikap yang sama. (Jaja 0n.)